Asahan, Sumatera Utara
- Masih banyak desa di Indonesia tertinggal dalam sektor infrastruktur
telekomunikasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun
mencetuskan program Desa Informasi untuk menipiskan kesenjangan digital
ini.
Salah
satu yang disasar dalam program tersebut adalah desa Seisilau Timur,
Kecamatan Buntupane, Asahan Sumatra Utara. Desa pesisir Sumut dengan
banyak kebun kelapa sawit ini resmi menjadi Desa Informasi pada hari
ini, Selasa (13/12/2011).
"Sekarang
kita tak hanya bangun jembatan untuk menghubungkan penduduk, tapi juga
telekomunikasi. Kita buat Desa Informasi untuk mengatasi kesenjangan
informasi antara desa dan kota," ucap Syukri Batubara, Dirjen
Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo di Asahan,
Sumatera Utara.
Ditargetkan
pada tahun 2011 ini, dibangun 76 Desa Informasi, sehingga pada tahun
2014 mendatang jumlahnya diproyeksi menjadi 500 Desa Informasi.
Lokasi
Desa Informasi berada di seluruh Indonesia, dari Sumatra, Jawa,
Kalimantan hingga Papua. Untuk mengoptimalkan Desa Informasi, ditunjuk
perwakilan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dari masing-masing desa
yang diberi pelatihan khusus.
"Tugas
KIM adalah sebagai agen informasi ke desa itu. Misalnya mereka
menyampaikan informasi yang sesuai dengan potensi di desa tersebut,"
tutur Zamrudi, Kabag Penyusunan Program Ditjen PPI Kominfo dalam
kesempatan terpisah.
Desa
Informasi berambisi membuat masyarakat desa melek teknologi demi
meningkatkan taraf hidup. Misalnya dengan akses internet, penduduk
dengan mudah bisa memonitor harga hasil pertanian.
Infrastruktur
telekomunikasi yang dibangun mencakup telepon, internet, radio
komunitas dan televisi berlangganan. Keempatnya dibangun secara bertahap
di masing-masing Desa Informasi.
Berbagai
fasilitas yang disediakan antara lain MPLIK (mobil pelayanan internet
kecamatan), berupa mobil keliling dengan laptop dan akses internet.
Kemudian dekoder Indovision untuk televisi berlangganan. Semuanya bisa
diakses oleh masyarakat setempat.